Raja Yordania Abdullah telah menunjuk putra tertuanya yang masih berusia 15 tahun, Hussein, sebagai pewaris tahtanya. Jabatan putra mahkota Yordania sendiri kosong sejak lima tahun yang lalu.
Hal itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (3/7) dikeluarkan dalam sebuah titah raja yang dikeluarkan Kamis (2/7). Hussein yang memiliki ibu Ratu Rania yang keturunan Palestina akan segera menerima gelar dan hak istimewa dari jabatannya.
Hussein sebenarnya bukan putra tertua Raja Abdullah. Padahal, berdasarkan konstitusi Yordania 1952, tradisi Dinasti Hashimiyah mewariskan tahta kepada putra tertua. Namun, Abdullah menahan opsi itu dengan menunjuk seorang saudara laki-laki Hussein.
Jabatan putra mahkota itu kosong sejak Abdullah pada 2004 memecat sudara tirinya Pangeran Hamza sebagai pewaris tahta. Tindakan ini membuat kekuasannya terkonsolidasi dan meratakan jalan bagi suksesi putera mudanya.
Abdullah menggantikan ayahnya Raja Hussein yang telah memerintah Yordania selama hampir lima dasawarsa hingga wafat karena penyakit kanker pada 7 Februari 1999. Banyak warga Yordania melihat keluarga Hashimiyah sebagai kekuatan yang mempersatukan negara itu.
Sebab, sebagian besar penduduknya adalah keturunan Palestina yang keluarganya menetap setelah perang Arab-Israel. Komposisi penduduk seperti inilah yang membuat kerajaan itu berada di pusat konflik.
Namun, Raja Abdullah menjadi sekutu AS dan berhasil membawa stabilitas politik. Sebagai seorang pemimpin Arab, dia menonjol dan pesannya cukup didengar di forum-forum Barat.
http://kabarnet.wordpress.com/2009/08/19/yordania-dipimpin-abg-15-tahun/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar