Presiden Mahmud Ahmadinejad memilih Ahmad Vahidi sebagai menteri pertahan baru Iran, yang menjadi buronan pemerintah Argentina, karena dituduh terlibat dalam kasus pengeboman pusat Yahudi di negeri itu, tahun 1994. Vahidi mendapat dukungan kuat dari Parlemen Iran dengan suara 227 anggota dari 286 anggota, ujar Ketua Parlemen Larijani.
Departemen Luar Negeri Amerika menyimpulkan keputusan Ahmadinejad yang memilih Ahmad Vahdi sebagai langkah ‘menganggu’ bagi Amerika. “Iran sekarang mengambil langkah mundur dengan mengambil langkah mengangkat pejabat tinggi dibidang pertahanan, yang diketahui seorang tersangka kegiatan teroris”, ujar pejabat Deparlu AS, PJ Crowley. “Iran telah mengirimkan pesan yang salah”, tambahnya.
Sementara itu, Presiden Barack Obama memberikan waktu sampai akhir September ini untuk memprbaharui pembicaraan mengenai masalah proyek nuklir, yang dicurigai sebagai langkah pembuatan senjata nuklir. Amerka menginginkan bersama dengan masyarakat internasional dalam mengatasi ancaman nuklir.
Selain Amerika yang sudah menolak pencalonan Vahidi ini, Israel dan Afgentina juga mengutuk pengangkatan Vahidi sebagai menteri pertahan yang baru Iran. Pilihan Presiden Mahmud Ahmadinejad ini menunjukkan sikapnya yang tidak mau kompromi dengan tekanan Barat, yang menginginkan Iran menghentikan program nuklirnya.
Sebelumnya, Ahmad Vahidi sebagai tokoh yang memimpin pasukan garda revolusi Iran, yang terkenal, saat perang melawan Iraq, dan mempunyai peran yang sangat besar, khususnya dalam menjaga keutuhan pemerintah Iran, yang didukung para tokoh mullah Iran.
Vahidi menjadi tersngka dan buron Interpol, karena dituduh terlibat dalam pemboman pusat kebudayaan Yahudi di ibukota Argentia di Beonos Aries, di tahun 1994. Tapi, semuanya itu belum pernah dibuktikan atas keterlibatan Vahidi dengan secara nyata. Yang pasti AS, Israel, dan sekutunya mengkawatirkan dengan terpilihnya tokoh ini, yang pernah menjadi Kepala Garda Revolusi Iran.
http://kabarnet.wordpress.com/2009/09/05/as-terganggu-terpilihnya-menhan-baru-iran/
0 komentar:
Posting Komentar