Deklarasi Balfour Kecewakan Tentara Muslim Dalam Perang Dunia

Inayat Bunglawala dari Dewan Muslim Inggris mempertanyakan bagaimana tentara Muslim Punjabi yang berperang untuk Persemakmuran Inggris melawan Turki pada tahun 1917 akan bereaksi menyusul Deklarasi Balfour. Apakah mereka telah tahu bahwa Inggris dan Perancis akan melanggar janji untuk memberikan kemerdekaan pada Irak dan Syiria.

Menurut Bunglawala jawabannya sangat sederhana: mereka tidak tahu.

“Mungkin seseorang dapat mengklarifikasi ini untuk saya, namun apakah Muslim India tahun 1917 peduli bahwa mereka memerangi Turki? Atau bahwa kaum Arab di Timur Tengah tidak memperoleh kemerdekaan? Bagaimana dengan sebaliknya? Apakah Syria dan Irak benar-benar peduli bahwa India berada di bawah kekuasaan Inggris hingga tahun 1947? Apakah ada yang memaksa tentara Muslim Punjabi untuk bergabung dengan militer Inggris?” tanya Bunglawala.

“Bagaimana perasaan para tentara ini jika mereka mengetahui bahwa keturunan mereka yang sekarang tinggal di Inggris akan melihat Inggris sebagai musuh? Saya tidak tahu, tapi mungkin cara untuk menghormati para tentara Muslim yang mengorbankan jiwanya untuk dunia yang bebas dalam Perang Dunia Pertama dan Kedua adalah dengan terus berjuang, dan tidak bergabung dengan musuh, hanya karena ia kebetulan seorang Muslim.”

Terukir di atas marmer Menin Gate Memorial to the Missing di Ypres, Belgia, adalah nama-nama dari 54.896 tentara Persemakmuran Inggris yang tewas di Ypres Salient dalam PD I dan kuburannya tidak diketahui. Militer Jerman telah mengepung Ypres dari tiga sisi dan membombardirnya sepanjang perang untuk menduduki seluruh Belgia. Di antara nama-nama mereka yang terbunuh di Menin Gate Memorial adalah Muhammad Aslam, Abdullah Khan, Ahmad Khan, Muhammad Usman, dan banyak nama-nama Muslim lainnya.

Mendekati Minggu Peringatan, Emel, majalah gaya hidup Muslim Inggris, edisi bulan ini memuat fitur detail mengenai kontribusi tentara Muslim dalam upaya Inggris di dua perang dunia. Majalah itu mengutip sejarawan militer Mayor Gordon Corrigan yang mengatakan bahwa militer India Inggris memiliki peran penting dalam upaya perang. Jika mereka tidak membantu mempertahankan garis depan selama PD I, Jerman mungkin dapat menerobos masuk dan sampai ke pelabuhan Channel. Dari 1.3 juta India yang membentuk pasukan sukarelawan selama PD I, sekitar 400.000 di antaranya adalah Muslim.

“Muslim Punjabi dianggap sebagai tulang punggung militer India jaman dulu, dan membentuk sepertiga dari militer India Inggris. Terkenal dapat diandalkan, mereka adalah pria-pria setia yang dapat dipercaya melakukan tugas apa pun yang diberikan,” ujar Corrigan.

Tidak dapat dibayangkan bagaimana para tentara ini akan bereaksi jika mereka tahu bahwa hanya beberapa bulan setelah mereka berperang melawan Turki Inggris akan mengeluarkan Deklarasi Balfour yang memandang pembentukan Palestina sebagai rumah bagi bangsa Yahudi dan bahwa sesaat setelah berakhirnya PD I, Inggris dan Perancis akan melanggar janji mereka untuk memberikan kemerdekaan pada rakyat Syria dan Irak.

Mengetahui lebih banyak tentang kontribusi kaum Muslim terhadap upaya perang Inggris di masa lalu dan bagaimana bahkan di masa-masa itu pihak yang berwenang sadar akan pentingnya memenuhi kebutuhan relijius para tentara akan membantu kita hari ini ketika ada akomodasi kecil terhadap kebutuhan relijius yang tampak berbenturan dengan kemarahan dari beberapa pihak.

Emel mengakhiri fiturnya dengan menyerukan sebuah proses konsultasi tentang bagaimana cara yang paling baik untuk mengenang “kaum Muslim terlupakan” yang tewas dalam kedua perang dunia. Ada beberapa cara yang diusulkan oleh majalah ini yaitu melalui peringatan nasional, peringatan lokal, dan sebuah eksibisi permanen di salah satu museum nasional Inggris.

Bunglawala lebih menyukai ide eksibisi permanen di museum nasional karena dapat memperlihatkan secara detail pengorbanan yang dibuat oleh orang-orang dari berbagai latar belakang agama untuk mempertahankan kemerdekaan Inggris. Para tentara itu berjuang dan mati bersama-sama. Mereka layak dikenang dan dihormati bersama-sama.

Perdana Menteri Gordon Brown mengakui hutang Inggris terhadap kaum Muslim. “Jasa dan pengorbanan mereka tidak akan pernah terlupakan. Heroisme mereka, seperti halnya kontribusi Muslim Inggris hari ini, telah membantu negara kita menjadi makmur, kuat, dan merdeka.”

Dalam fitur The Head of the Army, Jenderal Sir David Richard, menyatakan, “Para pendahulu kita, juga orang-orang di negara ini, berhutang sangat besar pada tentara Muslim yang telah banyak berkorban untuk kita.” David Cameron dan Nick Clegg mengekspresikan sentimen serupa, bersama dengan Uskup London.
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/dunia-islam/12436-deklarasi-balfour-kecewakan-tentara-muslim-dalam-perang-dunia.html

0 komentar:

Posting Komentar